Seperti Apoptosis


Entah aku sudah pernah bertemu denganmu atau belum. Atau mungkin kita sudah saling mengenal sejak lama...
Kita sama-sama tak punya hak untuk menerka atau sekedar mencoba membaca tinta yang tengah mengering dan mencatat segalanya, walau hanya sekedar kapan daun kering di pucuk ranting hempas dari pangkalnya...
Baik kamu maupun aku, yang bisa kita lakukan saat ini hanya menatap cermin dan bertanya: 

"Sudah sejauh apa aku mempersiapkan diri untuk menyambutmu?"

Sebab aku hanya akan bersiap jika kau juga bersiap.. Sedang setiap kita tak pernah tahu, kapan kita akan saling menyambut. Kita hanya bisa merancang akan seindah apa pertemuan kita: entah di dunia, atau kelak di surga saja jika Ia menghendaki.

Tahu diri saja. Sungguh lancang menuntut janji-Nya bahwa yang baik hanya untuk yang baik, sebab Ia Maha Menepati Janji. Dan manusia, seburuk apapun dirinya, tetap berharap ada kebaikan yang membersamai kehidupannya..

Juga, terlalu banyak huruf yang tersedia untuk mencoba menerka atau merangkai namamu yang jauh lebih indah.. Sebab Tuhan kita langsung yang sudah menyusunnya..

Seperti proses matinya sel yang sudah terencana dan diberi nama Apoptosis...
Tahunya kamu akan namaku, dan aku akan namamu..
Semuanya juga sudah diatur..

Seperti Apoptosis...


Hermawati Nur Zulaikha
Darmaga, 20 Mei 2014
08: 10 AM

Comments

Post a Comment

Popular Posts