Langit dan Bumi

Apakah kita harus terus mengumpamakan diri sebagai Langit dan Bumi? Engkau menganggapku langit yang terlalu tinggi, sedang engkau adalah bumi yang rindu menggapainya. Padahal, Tuhan menciptakan keduanya bukan untuk saling bertemu. Bukan juga saling merindukan.

Bumi adalah tempat kita bersujud, sedang Langit adalah arah menengadah. Bumi menumbuhkan kehidupan, dan Langit menurunkan hujan. Apa kau ingat kata guru agama saat kita berbaju putih-merah? Di suatu waktu yang pasti, Bumi akan merekah, dan Langit akan runtuh. Keduanya diciptakan untuk mematuhi perintah-Nya, beribadah hanya kepada-Nya.

Apa kau masih mau, mengumpamakan sesama manusia laksana Bumi yang merindukan Langit? Bumi, Langit, dan kita, adalah makhluk dengan tujuan penciptaan yang sama: beribadah kepada-Nya. Dengan fungsi dan tugas masing-masing yang bisa kita jadikan sarana memaksimalkan ibadah kita.

Mari berhenti saling membandingkan diri dengan sesama makhluk Allah SWT, kecuali dengan niat untuk menjadi sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Sebagai wujud terima kasih akan segala nikmat dan karunia-Nya.
.
.
.
Untuk diri yang sudah menghabiskan 24 tahun tinggal di Bumi. Semoga Allah beri kemampuan dan ridhoi untuk menggaungkan nama di Langit-Nya.

Comments

Popular Posts